Rabu, 01 Agustus 2018


DESA WISATA TERINTEGRASI MEDIA MASSA

sumber: dokumentasi pribadi
Menikmati keindahan alam melalui Punthuk Mongkrong Desa Giritengah, Borobudur

Pada tahun 2018, beberapa daerah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tengah mengembangkan wisata mandiri dalam bentuk pengembangan desa wisata. Dikelola oleh masyarakat sekitar dengan dana yang sudah didukung oleh pemerintah membuat bisnis desa wisata ini terlihat sangat menjanjikan. Di Kecamatan Borobudur saja beberapa CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan dan BUMN besar ikut melirik sektor wisata desa ini.
Beberapa wisata terdapat di desa dengan daya tarik unik, misalnya dekat dengan sungai, nuansa taman yang penuh dengan bunga, bentuk miniatur bangunan unik, bahkan sampai ke wisata bangunan tempo dulu yang tentunya membuat para wisatawan penasaran dengan hal tersebut. Tempat wisata tersebut rata-rata berada di pelosok desa yang tentunya membutuhkan akses yang lumayan jauh dari jalan raya, sehingga warga, pemerintah serta para stakeholder setempat bekerja sama untuk membangun akses yang lebih memadahi untuk menuju ke tempat-tempat wisata tersebut, mulai dari perbaikan jalan, pemasangan rambu penunjuk arah, pemberian penerangan di sepanjang jalan, hingga pemasangan tempat di aplikasi GoogleMaps untuk memudahkan pengunjung menuju tempat tersebut. Secara tidak langsung, pemberdayaan desa wisata juga memajukan infrastruktur masyarakat setempat sehingga akses menuju kota/tempat keramaian menjadi lebih mudah.
Desa wisata yang dikembangan juga memompa semangat warga lokal untuk berdaya dengan kreatifitasnya masing-masing. Mulai dari penyediaan jasa di sekitar tempat wisata, pembuatan makanan sebagai buah tangan, serta berbagai pernak-pernik khas buatan tangan warga setempat. Tentu saja, bisnis desa wisata ini sangat menjanjikan bagi kesejahteraan bersama, bagaimana tidak, sebab dengan adanya desa wisata ini, kemajuan di sektor ekonomi, sosial, bahkan budaya seperti mengalami akselerasi peningkatan. Kemiskinan dapat terentaskan secara perlahan, lapangan pekerjaan terbuka lebar, tentu saja hal tersebut dapat meminimalisir urbanisasi para pemuda desa yang tadinya menyebabkan SDM produktif di desa-desa menjadi berkurang.
Permasalahannya kini adalah bagaimana branding yang baik dan efektif untuk melejitkan wisata desa tersebut? Terletak di daerah pelosok, susah dijangkau, belum terdengar di kancah nasional sebelumnya, bahkan dinilai belum menarik, bagaimana cara agar desa wisata yang sudah diberdayakan tersebut dapat membuat para wisatawan berdatangan? Tentu bukan hal yang mudah, namun ini adalah sebuah tantangan yang membutuhkan integrasi dari banyak pihak dan integrasi dengan media massa mengingat dewasa ini adalah era milenial.
Di Kabupaten Magelang sendiri, beberapa tempat wisata awalnya hanya berupa tempat-tempat alami yang kebetulan bagus untuk dijadikan tempat berfoto. Maka, warga setempat membranding tempat-tempat tersebut sebagai tempat yang instagram-able untuk berfoto. Misalnya saja pada Wisata Alam Hutan Pinus Kragilan yang terletak di Pakis, Kabupaten Magelang, awalnya hanya mematok biaya parkir sebesar Rp 2000,-. Awalnya hanya hutan seadanya tanpa sentuhan apapun. Seiring dengan banyak wisatawan yang datang, banyak berfoto dan memviralkan di media sosial terutama instagram, jumlah pengunjung hutan pinus tersebut meningkat derastis. Sehingga mau tidak mau, warga setempat sangat bersemangat dalam memberdayakan tempat wisata terebut. Dibangunnya spot-spot foto unik, fasilitas outbond, serta rest area, membuat Wisata Alam Hutan Pinus Kragilan naik harga dan melejit di kancah nasional.
Berbeda dengan Wisata Alam Hutan Pinus Kragilan, di Kecamatan Borobudur di samping wisata Candi Borobudur yang sangat go international, terdapat wisata unik yang bernama Balkondes (Balai Ekonomi Desa) yang tersebar sebanyak 16 Balkondes tiap desa di Kecamatan Borobudur. Balkondes menawarkan pemandangan asri pedesaan Borobudur dengan nuansa bangunan joglo sebagai tempat beristirahat dan berfoto. Balkondes lebih mengedepankan pengenalan budaya termasuk ke wisatawan asing. Untuk saat ini biaya berkunjung di balkondes hanya dikenakan tarif parkir. Pada salah satu balkondes yang terkenal yaitu Balkondes Ngadiharjo, pengunjung dikenakan biaya Rp 3000,- sebagai biaya parkir dan mendapatkan gantungan kunci unik buatan masyarakan setempat. Pengelolaan balkondes secara online pun mulai dirintis, yaitu dengan branding via blog dan beberapa sosial media. Semua balkondes meski terletak di pelosk Borobudur dapat diakses dengan mudah karena melalui aplikasi Maps online sudah terdeteksi.
Lain lagi dengan wisata alam yang mulai dikelola dengan baik seperti Punthuk Mongkrong yang terletak di Desa Giritengah Kecamatan Borobudur. Hanya bermodal membangun beberapa tempat berfoto di atas punthuk (sejenis puncak), wisatawan hilir mudik mengunjungi desa tersebut dan disarankan untuk memfollow akun instagram Punthuk Mongkrong beserta upload foto agar tempat tersebut terkenal. Ada juga wisata air water-tubing di Desa Senden Kecamatan Mungkid yang memanfaatkan sungai di sekitar desa dengan wisata sejenis mini-rafting. Kedua tempat wisata itu merupakan wisata alami desa yang berada di Kabupaten Magelang dengan pengelolaannya melibatkan pemuda setempat, dan pemuda zaman now adalah generasi milenial yang tak lepas dari social media.
Sudah banyak bukti kesuksesan desa wisata yang terintegrasi dengan media massa mampu mendatangkan banyak wisatawan dan menghasilkan income yang cukup tinggi untuk masyarakat setempat, sehingga dengan pemanfaatan teknologi dalam pemberdayaan masyarakat menjadi suatu hal yang tidak boleh diabaikan. Teknologi memegang dan menentukan segalanya, namun perlu diikuti dengan kualitas sumberdaya manusia yang mumpuni. Jika teknologi mampu membuat manusia berdaya, maka konsekuensinya adalah bagaimana manusia mempertahankan bahkan meningkatkan esistensi dari apa yang telah dikelola agar tetap memberikan manfaat. Dalam konteks desa wisata ini yang terpenting adalah bagaimana masyarakat tetap menjaga esistensi desa wisata, mengingat branding via media massa yang sangat cepat berubah mode dan kesukaan warganet. Maka masyarakat selain dituntut untuk menguasai teknologi, juga harus terus berkreasi, dan mengembangkan jiwa fleksibel yang siap beadaptasi dengan perubahan yang terjadi.


Kamis, 05 November 2015

Meneropong Pemandangan Aceh Tengah Melalui Puncak Pantan Terong

 
sumber: google.com
Pemandandangan yang tampak dari atas puncak Pantan Terong

Alam tak pernah habis-habisnya menyuguhkan pemandangan indah. Setiap tempat selalu menyimpan keindahannya masing-masing beserta segala potensinya yang tersembunyi. Setiap yang indah akan semakin indah bila diteropong melalui tempat yang tepat. Misalnya saja dengan menaiki suatu bukit, maka akan tampaklah hamparan pemandangan indah yang menghijau berhiaskan kilau lautan yang membiru.

Di Kabupaten Aceh Tengah, tepatnya di Takengon Kecamatan Bebesen terdapat bukit yang bernama Dataran Tinggi Gayo yang merupakan salah satu bagian dari pungggung Bukit Barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatra. Di Dataran Tinggi Gayo tersebut terdapat puncak yang dinamakan Pantan Terong. Dari puncak Pantan Terong inilah para wisatawan dapat meneropong keindahan alam Aceh Tengah yang sangat indah.

Dari puncak Pantan Terong, para wisatawan dapat menikmati pemandangan yang sangat mempesona. Mulai dari pantai-pantai di Banda Aceh, daratan-daratan yang menghijau, ningga danau laut tawar yang airnya membiru di tengah hijaunya alam. Pemandangan Kota Takengon juga nampak jelas dilihat dari puncak Pantan Terong. Selain itu akan tampak pula lapangan Pacuan Kuda Belang Bebangka di Kecamatan Pegasing, bandar udara Rembele di Simpang Tiga Redelong yang berhiaskan deretan Bukit Barisan yang memukau.

Fasilitas

Dengan ketinggian sekitar 1830 mdpl tentu saja membuat suhu udara di Pantan Terong terasa dingin dan sejuk. Ada baiknya bila berkunjung kemari mengenakan pakaian yang lebih tertutup.

Fasilitas yang ditawarkan di Pantan Terong sudah cukup memadai. Selain lokasi tempat melihat sudah dilengkapi dengan pengaman berupa pagar, di Pantan Terong juga desediakan mushala, rumah panggung, dan kafe untuk sekadar menikmati kopi. Biaya masuk di Pantan Terong juga relatif terjangkau.

Kegiatan

Tak hanya menikmati pemandangan Aceh Tengah saja yang ditawarkan Pantan Terong untuk dinikmati para wisatawan. Di Pantan Terong juga disediakan fasilitas untuk melakukan terbang layang (gantole). Tentu saja akan lebih seru bila menikmati peandangan sambil terbang di ketinggian 1830 mdpl. Selain itu, puncak Pantan terong juga menjadi spot yang tepat untuk digunakan sebagai tempat menanti sunrise dan sunset. Tentu saja pemandangan sunrise dan sunset tersebut tak kalah indahnya dengan pemandangan yang dilihat dari pantai.

Akses

Akses menuju Pantan Terong cukup mudah sebab jalanannya sudah sangat mumpuni. Hanya saja, wisatawan yang hendak menuju ke sana diharuskan memperhatikan kelaikkan kendaraan sebab medan menuju Pantan Terong terdapat banyak tanjakan yang cukup terjal. Selain itu, menuju ke Pantan Terong hanya dapat diakses menggunakan kndaraan pribadi.

Saran

Mengingat ketinggian puncak Pantan Terong yang mencapai 1830 mdpl, diharapkan para wisatawan mengenakan pakaian yang dapat menghangatkan tubuh. Ketika hendak berangkat, periksalah terlebih dahulu keondisi kendaraan mengingat medannya yang cukup menantang. Jangan lupa membawa kamera, sebab puncak Pantan Terong merupakan spot yang sangat tepat untuk mengabadikan momen. Tentu saja, jagalah selalu kebersihan puncak Pantan Terong agar senantiasa lestari.

Senin, 02 November 2015

Menelisik Keindahan Masjid Raya Baiturrahman Aceh

 
sumber: google.com
Pemandangan beranda Masjid Raya Baiturrahman

Selain sebagai tempat beribadah, masjid juga difungsikan sebagai pusat kegiatan islam di suatu wilayah. Oleh karena itu, masjid sering dibangun dengan arsitektur yang unik serta kokoh. Sebagai penampung kegiatan umat, masjid menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan bermasyarakat. Siapa sangka bahwa di balik kekokohan masjid serta keindahan arsitekturnya terdapat sepenggal sejarah yang tak banyak orang tahu. Salah satunya Masjid Raya Baiturrahman di Aceh yang menyimpan kisah sejarah dibalik kemegahannya.

Masjid Raya Baiturrahman terletak tepat di jantung kota Banda Aceh. Didukung dengan letak yang sangat strategis membuat Masjid Raya Baiturrahman ramai dikunjungi para wisatawan. Selain ramai dikunjungi wisatawan, Masjid Raya Biturrahman juga menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh. Masjid Raya Baiturrahman inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Kota Aceh disebut sebagai Serambi Makkah.

Perjalanan Sejarah Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman pertama kali didirikan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda tepatnya sekitar tahun 1022H/1612 M, namun masjid tersebut habis terbakar pada tahun 1873. Pada tahun tersebut Belanda menyatakan perang terhadap Kesultanan Aceh. Saat itu Masjid Baiturrahman digunakan sebagai markas perang dan benteng pertahanan bagi rakyar Aceh dalam menghadapi Belanda. Hingga pada Agresi Tentara Belanda kedua, tepatnya pada tanggal 10 April 1873 dibakar habis oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Jendral Van Switen. Tindakan tersebut tentu saja membuat kemarahan rakyat Aceh bergejolak.

Empat tahun kemudian, untuk meredam kemarahan rakyat Aceh, Gubernur Jendral Vans Lansberge menyatakan akan membangun kembali Masjid Baiturrahman sebagai tanda permintaan maaf. Hingga pada akhirnya, pada tanggal 9 Oktober 1879 diletakkanlah batu pertama pembangunan masjid. Dan kemudian pembangunan Masjid Raya Baiturrahman selesai pada tahun 1889.

Pada tanggal 26 Desember 2004 tsunami menerjang Aceh. Ombak tsunami setinggi 21 meter tersebut benar-bnar meluluh-lantahkan Aceh. Rumah-rumah dan gedung-gedung hancur serta banyak korban jiwa yang berjatuhan. Namun, Masjid Raya Baiturrahman justru masih tetap berdiri kokoh serta hanya mengalami kerusakan-kerusakan kecil saja.

Arsitektur Masjid Raya Baiturrahman

Sekilas Masjid  Raya Baiturrahman tampak terlihat seperti Taj Mahal di India. Hali ini tak mengherankan, sebab sebagian arsitektur masjid ini merip dengan arsitektur masjid-masjid di India. Arsitektur masjid ini bercorak elektrik, yaitu menggabungkan berbagai unsur dan model terbaik dari berbagai negara sehingga menghasilkan rancangan yang megah sekaligus indah.

Karena arsitek masjid saat pembangunan yang kedua adalah seorang kapten zeni angkatan darat Belanda, maka tak mengherankan apabila terdapat beberapa rancangan yang bercorak Persia dan Spanyol. Tentu saja, hal tersebut telah dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama penghulu masjid.

Akses Menuju Masjid Raya Baiturrahman

Berada di jantung Kota Aceh membuat Masjid Raya Baiturrahman ini mudah dijangkau oleh para wisatawan. Dahulunya, Kota Aceh disebut dengan Kta Raja.
sumber: google.com

Jumat, 30 Oktober 2015

Menelusuri Keindahan Pantai di Pulau Banyak


sumber: google.com
Pemandangan pantai di Pulau Banyak

Tepat di sebelah tenggara Provinsi Aceh terdapat sebuah kepulauan yang menyimpan keindahan panorama pantai. Keeksotisan pantai-pantai di kepulauan yang berhiaskan pasir putih tersebut benar-benar mampu menawan setiap mata yang menatapnya. Nuansa alami pantai menjadi alasan mengapa pantai tersebut terlihat begitu menakjubkan.

Di Provinsi Aceh, tepatnya di Kabupaten Aceh Singkil terdapat gugusan pulau-pulau kecil bernama Pulau Banyak. Pulau Banyak terdiri dari gugusan pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia sekaligus merupakan pulau yang berada di ujung sebelah barat Pulau Sumatra. Terdapat sekitar 99 pulau di gugus Pulau Banyak yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Keindahan alam bawah laut serta penyu hijau menjadi aset Pulau Banyak yang tiada duanya di Indonesia.

Pulau Banyak memiliki laut yang luas dengan keindahannya yang sungguh menawan. Selain itu, pantai-pantai di Pulau Banyak pun begitu indah, berhiaskan pasir putih dan pepohonan kelapa dengan nuansanya yang masih sangat alami. Air lautnya yang jernih terlihat sangat menggugah keinginan untuk menyelaminya, menelusuri setiap jengkal pemandangan bawah lautnya yang menawan. Belum lagi pemandangan sunset yang menggiurkan untuk dinantikan di pulau ini.

Kegiatan  yang Dilakukan Para Wisatawan

Dengan didukung oleh keindahan alam bawah laut yang memukau, maka kegiatan snorkeling sangat cocok dilakukan di sekitar Pulau Banyak ini. Lautnya yang menyimpan pemandangan terumbu karang indah dengan airnya yang jernih menjadi agenda wajib bagi para wisatawan untuk menjelajahinya. Kegiatan snorkeling dapat dilakukan dengan dua cara yang bergantung pada kedalaman laut. Yang pertama, di bagian laut yang dangkal kegiatan snorkeling dapat dilaksanakan dengan menggunakan perahu yang bagian dasarnya terbuat dari kaca tembus pandang sehingga akan tampak pemandangan dasar laut. Yanng kedua, di bagian laut yang agak dalam yang tidak dapat dijangkau dengan perahu diharuskan menggunakan peralatan Scuba Diving.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan di Pulau Banyak adalah Wisata Penjelajahan (Adventure). Kegiatan tersebut dapat dilakukan di Pulau Tuangku. Di pulau tersebut para wisatawan akan menjelajahi hutan-hutan dan akan menjumpai hewan-hewan seperti Kancil, Beo Nias, Babi Hutan, Kupu-kupu, sampai Buaya Muara (Crocodylus Porosus). Selain itu wisatawan juga dapat mengunjungi Goa Kelelawar dan Goa Sarang Burung Walet. Selain itu, di ujung Slingkar bagian utara Pulau Tuangku, tepatnya di Pulau Bangkaru terdapat 12 titik ombak yang cukup panjang dengan ketinggian sekitar 6 meter sehingga cocok untuk kegiatan surfing.


Akses Menuju Pulau Banyak

Untuk menuju ke Pulau Banyak, akses terbaik yang dapat ditempuh adalah melalui Kota Medan. Dari Kota Medan perjalanan diteruskan menggunakan travel menuju Kota Singkil yang memakan waktu sekitar 8 jam. Dari Kota Singkil menuju Pulau Banyak dapat ditempuh menggunakan kapal tradisional atau dengan menaiki kapal ferry melalui Pelabuhan Jembatan Tinggi.
 
sumber: google.com
Peta letak Gugusan Pulau Banyak

Penginapan di Pulau Banyak

Untuk para wisatawan yang datang ke Pulau Banyak, ada beberapa opsi untuk menginap. Ada beberapa penginapan yang tersedia, terutama di Pulau Balai yang merupakan ibu kota kecamatan. Tentunya dengan harga yang relatif terjangkau namun pelayanan dan fasilitasnya tetap nyaman dan memadahi.

Jika ingin suasana yang lebih pribasi, para wisatawan juga dapat menyewa resort, tentunya dengan harga yang lebih mahal. Atau jika ingin menikmati kealamian pulau, para wisatawan juga dapat mendirikan tenda di pulau-pulau yang tak berpenghuni.


Rabu, 28 Oktober 2015

Menikmati Keindahan Pantai Gapang di Pulau Sabang

sumber: google.com
Nuansa Pantai Gapang yang tampak masih sangat alami

Kota Sabang yang berada di Pulau Weh, Aceh, merupakan pintu gerbang bagi keindahan alam nusantara. Di belahan Indonesia paling barat tersebutlah dapat ditemukan pemandangan yang luar biasa dengan nuansa yang masih sangat alami. Penampakan alam di Pulau Weh seolah menjadi sambutan hangat bagi para wisatawan terhadap keindahan surgawi alam Indonesia.


Pulau Weh yang terletak di Provinsi Aceh merupakan Pulau yang letaknya paling barat di Indonesia. Berada di Laut Andaman dan berbatas dengan Teluk Benggala dan Samudra Hindia telah membuat paduan yang luar biasa sehingga membuat pantai-pantai yang berada di pulau ini nampak meakjubkan dan menawarkan keindahan yang luar biasa.

Salah satu pantai di Pulau Weh yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Pantai Gapang yang terletak tak jauh dari Pantai Iboih dan Pulau Rubiah. Pantai Gapang ini masih terlihat sangat alami. Pasir putih menghiasi sepanjang bibir pantainya. Selain itu, di atas pasir putihnya terdapat serpihan karang yang menambah kecantikan pantai. Selain itu, air di Pantai Gapang juga jernih, kemudian diteruskan dengan hamparan lautan yang membiru. Sungguh pembandangan Pantai Gapang yang masih alami tersebut dapat memanjakan mata dan melepas segala penat.

Nama Pantai Gapang diambil dari nama pohon yang tumbuh di pantai tersebut, yaitu Pohon Gapang. Pohon Gapang adalah pohon yang menjualang tinggi ke atas dan tumbuh di tepi pantai. Maka tak heran bila kemudian masyarakat sekitar menyebutnya Pantai Gapang. Banyaknya Pohon Gapang di tepi pantai memberikan kesan teduh dan sejuk sehingga membuat wisatawan dapat bersantai dengan nyaman di tepi pantai.

Akses menuju Pantai Gapang dapat ditempuh dengan menaiki kapal cepat dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju Pulau Sabang yang memakan waktu sekitar 2 jam. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menaiki kendaraan darat menuju lokasi Pantai Gapang yang telah tersedia. Akses dan akomodasi menuju Pantai Gapang sudah cukup memadahi sebab wisatawan yang datang berkunjung tak hanya dari dalam negeri, namun juga ada yang dari mancanegara.

sumber: google.com
Peta Letak Pantai Gapang

Pantai Gapang menyediakan wisata bahari yang memukau. Dengan keindahan alam bawah lautnya, maka tak heran apabila diving dan snorkeling menjadi menu wajib ketika mengunjungi pantai ini. Dengan airnya yang jernih, para wisatawan dapat melihat indahnya pemandangan bawah laut dengan jelas. Bagi para wisatawan yang hobi memancing, tersedia pula sarana untuk memancing di laut yang dalam. Dari diving, snorkeling, hingga memancing semua peralatan dan akomodasi sudah tersedia melalui jasa sewa. Penginapan-penginapan pun telah tersedia, tentunya dengan fasilitas yang layak dan harga yang terjangkau. Ada pula penginapan di resort, namun tentu saja biayanya lebih mahal.

Berkunjung ke Pantai Gapang tak lengkap rasanya bila belum mencicipi kuliner andalannya yaitu masakan seafood. Untuk buah tangan, terdapat berbagai kerajinan tangan yang terbuat dari batok kelapa dan T-shirt yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Selasa, 27 Oktober 2015

Pantai Iboih dan Pulau Rubiah, Tempat Wisata Sabang yang Memukau

sumber: google.com
Jernihnya air di Pantai Iboih

Aceh merupakan provinsi yang terletak di ujung utara Pulau Sumatra, tepatnya berada paling barat dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Berbatasan dengan Laut Andaman, Teluk Benggala, serta Samudra Hindia membuat Aceh menjadi salah satu tempat dengan pesona pantai yang sangat mempesona.

Berkunjung ke Aceh rasanya belum lengkap apabila belum menikmati keindahan alamnya yang memukau. Provinsi Aceh seolah menjadi pintu gerbang menuju keindahan alam Indonesia. Di Pulau Weh yang merupakan pulau terbarat di Indonesia, akan ditemukan Pantai Iboih. Pulau Weh terletak di Laut Andaman.

Sementara itu, Pantai Iboih merupakan salah satu pantai indah di Provinsi Aceh. Terletak di Kota Sabang yang merupakan kota terbesar di Pulau Weh menjadikan Pantai Iboih mudah diakses oleh para wisatawan.

Keindahan yang ditawarkan oleh Pantai Iboih adalah jernihnya air dan indahnya pemandangan dasar lautnya. Suasana alami di sekitar Pulau Weh pun kian menambah eksotis pemandangan pantai. Selain itu, Pulau weh pun terkenal dengan ekosistemnya. Pantai di Pulau Weh menjadi habitat hiu bermulut besar. Apabila beruntung, para wisatawan bisa melihat anak hiu yang berenang di kedalaman 2 sampai 3 meter. Tak perlu khawatir akan keganasannya, sebab hiu tak akan memangsa asalkan tak ada darah yang keluar dari tubuh. Selain hiu, di Pulau Weh juga merupakan habitat katak yang statusnya terancam, yaitu Bufo valhallae yang berasal dari genus Bufo.

Selain itu, Pulau Weh juga terkenal dengan terumbu karang yang luar biasa indahnya. Dengan air yang jernih di Pantai Iboih pasti kegiatan snorkling akan terasa lebih mengasyikkan. Kalau bernyali, para pelancong juga bisa berenang menuju Pulau Rubiah yang berada di sebelah barat laut Pulau Weh dan masih merupakan wilayah Kota Sabang. Pemandangan bawah laut di Pulau Rubiah pun tak kalah menarik dengan Pulau Weh, bahkan di para wisatawan dapat mengelilingi pulau saat diving. Sebab di sekeliling Pulau Rubiah ini terumbu karangnya sangat memukau dengan nuansa yang masih sangat alami.

Menuju ke Kota Sabang yang terletak di Pulau Weh dapat ditempuh dengan menaiki kapal cepat atau ferry dari Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh. Penyebrangan akan memakan waktu sekitar 2 jam. Sesampainya di Sabang, perjalanan menuju Pantai Iboih akan dilanjutkan dengan menaiki taksi.
sumber: google.com
Peta petunjuk letak Pelabuhan Ulee Lheue, Pantai Iboih, dan Pulau Rubiah
Pantai Iboih menjadi pilihan untuk menginap ketika berkunjung ke Pulau Weh. Tak perlu khawatir sebab di Pantai Iboih terdapat banyak tempat penginapan. Selain tempatnya yang nyaman dan murah, masyarakat di sekitar Pantai Iboih pun terkenal akan keramahannya. Jadi selain dapat menikmati pemandangan pantai yang indah, para wisatawan pun dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, menambah wawasan mengenai Aceh.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Berburu Sunrise dan Sunset di Punthuk Sukmojoyo Magelang

sumber: google.com
Pemandangan sunrise di Punthuk Sukmojoyo

Bagi para penggemar sunrise ataupun sunset, memburunya adalah hal yang sangat menyenangkan. Dapat melihat matahari terbit atau tenggelam di tempat yang baru adalah suatu tantangan bagi para pemburu senja sekaligus matahari terbit. Orang-orang ini pasti akan rela meluangkan waktu serta berpergian jauh demi melihat keindahan fenomena alam tersebut. Adalah kepuasan tersendiri bila dapat melihat semburat fajar atau pun lembayung senja di tempat yang istimewa.


Di Borobudur, Jawa Tengah terdapat banyak sekali obyek wisata. Yang paling terkenal adalah Taman Wisata Candi Borobudur. Namun, siapa sangka bahwa Borobudur menyimpan banyak tempat wisata alam yang menakjubkan. Salah satunya adalah Punthuk Sukmojoyo yang terletak di sebelah barat daya Borobudur, tepatnya di Desa Giritengah.

Arti kata punthuk itu sendiri adalah tanah yang 'mawur', tidak padat dan tidak pula mudah terurai seperti halnya pasir. Dimana di sekelilingnya gundul, alias tidak ditumbuhi oleh rumput atau pohon. Maka demikian halnya Punthuk Sukmojoyo yang kering dan hanya ditumbuhi tanaman seadanya. Namun jangan salah, meski demikian Punthuk Sukmojoyo ini memiliki aset keindahan yang mampu membuat setiap mata takjub. Berada di Kabupaten Magelang yang dikelilingi oleh sejumlah gunung membuat Punthuk Sukmojoyo yang terletak di Desa Giritengah ini memiliki potensi wisata yang sangat besar. Dengan nuansa kealamian punthuk, meskipun gersang, namun tak menghilangkan daya tarik para wisatawan. 

Seperti di Punthuk Mongkrong, di atas puncak Punthuk Sukmojoyo pun telah disediakan tempat duduk dan rumah pohon yang terbuat dari bambu. Oleh warga sekitar Borobudur rumah pohon itu dijuluki omah pring yang dalam Bahasa Jawa berarti rumah bambu. Rumah bambu yang unik inilah yang mengundang ketertarikan para wisatawan, sebab rumah bambu ini sangat unik dan letaknya sangat strategis yaitu di tepi puncak punthuk. Tak heran bila rumah bambu tersebut menjadi spot yang bagus untuk mengambil gambar. Rumah bambu tersebut adalah hasil kreatifitas warga Desa Giritengah. Selain rumah bambu, kini pun telah disediakan semacam jembatan yang menjorok ke jurang punthuk, yang tentu saja sangat strategis untuk berfoto di sana.

Di puncak Punthuk Sukmojoyo terdapat sebuah makam, sebab dahulunya sebelum dijadikan tempat wisata Punthuk Sukmojoyo ini sering dijadikan tempat untuk berziarah.

Ada baiknya mengendarai kendaraan roda dua bila ingin berkunjung ke Punthuk Sukmojoyo, sebab akses jalan belum cukup memadahi untuk kendaraan roda empat. Meski demikian, jalan menuju pos pendakian punthuk sudah cukup bagus, jalanan sudah beraspal yang diteruskan dengan jalanan desa bercor. Hanya saja, medan jalannya cukup menantang, penuh tanjakan dan bertepi jurang. Maka hendaklah menggunakan kendaraan yang kondisinya baik.

Menuju ke Punthuk Sukmojoyo dapat ditempuh dengan mengambil jalur sebelah selatan dari Candi Borobudur yaitu dengan menyusuri Jalan Badrawati, lurus terus menyusuri jalan yang menuju ke Amanjiwo Hotel sampai menemukan perempatan Seganan (Desa Tuksongo) lalu belok ke kanan. Kemudian lurus sampai menemui Balai Desa Karanganyar, lalu ada perempatan kemudian belok kiri lurus sampai menemui Balai Desa Giritengah, belok kanan. Kemudian lurus naik menyusuri jalan beraspal yang mulai menanjak dan menyempit hingga sampai ke gang kecil dengan jalan bercor. Lurus terus sampai menemui pos parkir Wisata Alam Punthuk Sukmojoyo. Setelah memarkir, perjalanan segera dilanjutkan dengan pendakian menuju puncak punthuk.
sumber: google.com
Peta petunjuk jalan menuju Desa Giritengah
Pendakian menuju puncak punthuk dilakukan dengan berjalan kaki. Jarak yang harus ditempuh cukup jauh dengan medan yang menanjak, sehingga ada baiknya membawa bekal air minum. Namun tenang saja, bila enggan membawa bekal yang memberatkan perjalanan, di sepanjang perjalanan menuju puncak punthuk banyak warga sekitar yang berjualan aneka makanan dan minuman. Karena fasilitas penerangan belum cukup mumpuni, hendaknya membawa alat penerangan (senter) sendiri.

Biasanya, saat weekend, pengunjung akan membeludak. Terutama pada saat menjelang sunrise dan sunset. Maka, rencanakanlah waktu sebaik mungkin untuk mengunjungi Punthuk Sukmojoyo. Sebab, mengingat daerah puncak punthuk yang tidak terlalu luas, demi keamanan mungkin lebih baik berkunjung ke sana pada saat  sepi. Dan demi kenyamanan bersama budayakan senantiasa bersih lingkungan dan tertib peraturan tempat wisata.